Pengertian Sampah Menurut WHO: Definisi dan Contoh
Sampah adalah bahan buangan yang tidak diinginkan dan tidak memiliki nilai ekonomi. Menurut WHO, sampah merupakan residu dari kegiatan manusia yang tidak lagi memiliki nilai guna.
Sampah memiliki dampak yang signifikan bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Pengelolaan sampah yang tidak tepat dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, penyebaran penyakit, dan mengganggu estetika.

Also Read
Pengertian Sampah Menurut WHO
Pengertian sampah menurut WHO merupakan aspek penting dalam pengelolaan sampah yang efektif. Berikut adalah 9 aspek penting yang harus dipertimbangkan:
- Sumber
- Jenis
- Karakteristik
- Dampak
- Pengelolaan
- Pengurangan
- Daur ulang
- Pembuangan
- Edukasi
Memahami aspek-aspek ini sangat penting untuk mengembangkan strategi pengelolaan sampah yang komprehensif dan berkelanjutan. Aspek-aspek ini saling terkait dan berkontribusi pada pemahaman yang menyeluruh tentang sampah dan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Sumber
Sumber merupakan aspek penting dalam pengertian sampah menurut WHO. Sumber mengacu pada asal-usul atau titik awal dari sampah.
-
Kegiatan manusia
Sebagian besar sampah berasal dari kegiatan manusia, seperti rumah tangga, industri, dan pertanian.
-
Proses alami
Beberapa sampah juga dapat berasal dari proses alami, seperti sampah daun dan ranting yang rontok dari pohon.
-
Bencana alam
Bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, dan tsunami, dapat menghasilkan sejumlah besar sampah.
-
Produk yang tidak diinginkan
Produk yang tidak lagi diinginkan atau dibutuhkan juga menjadi sumber sampah, seperti kemasan, peralatan elektronik, dan furnitur bekas.
Memahami sumber sampah sangat penting untuk mengembangkan strategi pengelolaan sampah yang efektif. Dengan mengidentifikasi sumber sampah, kita dapat menargetkan upaya pengurangan dan pengelolaan sampah pada sumbernya.
Jenis
Jenis sampah merupakan aspek penting dalam pengertian sampah menurut WHO. Jenis mengacu pada klasifikasi sampah berdasarkan karakteristik dan komposisinya.
-
Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti sisa makanan, daun, dan kertas. Sampah organik mudah terurai oleh alam dan dapat diolah menjadi kompos.
-
Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang tidak berasal dari makhluk hidup, seperti plastik, logam, dan kaca. Sampah anorganik sulit terurai oleh alam dan membutuhkan penanganan khusus, seperti daur ulang atau pembuangan di tempat pembuangan akhir.
-
Sampah B3
Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah sampah yang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan, seperti baterai, pestisida, dan limbah industri. Sampah B3 memerlukan penanganan khusus dan harus dibuang di tempat khusus.
-
Sampah Elektronik
Sampah elektronik adalah sampah yang berasal dari peralatan elektronik, seperti komputer, ponsel, dan televisi. Sampah elektronik mengandung bahan berbahaya dan memerlukan daur ulang khusus.
Memahami jenis sampah sangat penting untuk mengembangkan strategi pengelolaan sampah yang efektif. Dengan mengidentifikasi jenis sampah, kita dapat menargetkan upaya pengurangan, pengelolaan, dan pembuangan sampah secara tepat.
Karakteristik
Karakteristik sampah merupakan aspek penting dalam pengertian sampah menurut WHO. Karakteristik mengacu pada sifat dan komposisi sampah, yang mempengaruhi cara pengelolaannya. Karakteristik sampah dapat bervariasi tergantung pada sumber, jenis, dan proses pengelolaan yang diterapkan.
Beberapa karakteristik penting sampah meliputi:
- Fisik: ukuran, bentuk, densitas, dan kadar air.
- Kimia: komposisi kimia, pH, dan kandungan bahan berbahaya.
- Biologi: potensi untuk terurai, keberadaan mikroorganisme, dan vektor penyakit.
Memahami karakteristik sampah sangat penting untuk mengembangkan strategi pengelolaan sampah yang efektif. Dengan mengidentifikasi karakteristik sampah, kita dapat menentukan metode pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan yang tepat. Misalnya, sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik dapat didaur ulang atau dibuang di tempat pembuangan akhir.
Dampak
Dampak merupakan aspek penting dalam pengertian sampah menurut WHO. Dampak mengacu pada konsekuensi negatif yang ditimbulkan oleh sampah terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
-
Dampak Lingkungan
Sampah dapat mencemari tanah, air, dan udara. Pencemaran ini dapat merusak ekosistem, mengganggu rantai makanan, dan mengancam keanekaragaman hayati.
-
Dampak Kesehatan
Sampah dapat menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme penyebab penyakit. Sampah juga dapat melepaskan gas berbahaya dan zat beracun yang dapat menyebabkan masalah pernapasan, iritasi kulit, dan penyakit lainnya.
-
Dampak Sosial
Sampah dapat menurunkan kualitas hidup masyarakat. Sampah yang menumpuk dapat menimbulkan bau tidak sedap, pemandangan yang tidak estetis, dan mengurangi nilai properti.
Dampak sampah terhadap lingkungan, kesehatan, dan sosial sangat signifikan. Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang efektif sangat penting untuk meminimalkan dampak negatif ini dan melindungi kesehatan masyarakat serta lingkungan.
Pengelolaan
Pengelolaan merupakan salah satu aspek penting dalam pengertian sampah menurut WHO. Pengelolaan mengacu pada serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menangani sampah, mulai dari pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, hingga pembuangan akhir. Pengelolaan sampah yang efektif sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Pengelolaan sampah yang tidak tepat dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti pencemaran lingkungan, penyebaran penyakit, dan gangguan estetika. Sebaliknya, pengelolaan sampah yang efektif dapat mengurangi dampak negatif sampah, menghemat sumber daya, dan bahkan menghasilkan manfaat ekonomi.
Dalam pengertian sampah menurut WHO, pengelolaan sampah merupakan komponen penting yang tidak dapat dipisahkan. Pemahaman yang komprehensif tentang sampah tidak hanya mencakup sumber, jenis, dan karakteristik sampah, tetapi juga pengelolaannya yang tepat. Dengan mengelola sampah secara efektif, kita dapat meminimalkan dampak negatif sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Pengurangan
Pengurangan merupakan aspek penting dalam pengertian sampah menurut WHO. Pengurangan mengacu pada upaya untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Pengurangan sampah memiliki banyak manfaat, seperti mengurangi dampak lingkungan, menghemat sumber daya, dan menghemat biaya pengelolaan sampah.
-
Pembatasan Sumber
Membatasi penggunaan bahan yang dapat menjadi sampah, seperti kemasan dan produk sekali pakai.
-
Penggunaan Kembali
Menggunakan kembali barang-barang yang masih dapat digunakan, seperti wadah dan tas belanja.
-
Daur Ulang
Mengolah kembali sampah menjadi bahan baru, seperti kertas, plastik, dan logam.
-
Pengomposan
Mengubah sampah organik, seperti sisa makanan dan daun, menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk.
Dengan menerapkan upaya pengurangan sampah, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke lingkungan dan biaya pengelolaannya. Pengurangan sampah juga berkontribusi pada konservasi sumber daya alam dan perlindungan ekosistem.
Daur ulang
Daur ulang merupakan salah satu aspek penting dalam pengelolaan sampah menurut WHO. Daur ulang adalah proses pengolahan sampah menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali.
-
Pengurangan sampah
Daur ulang dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan lingkungan.
-
Konservasi sumber daya
Daur ulang dapat menghemat sumber daya alam, seperti kayu, air, dan mineral.
-
Penghematan biaya
Daur ulang dapat menghemat biaya pengelolaan sampah, seperti biaya pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan.
-
Penciptaan lapangan kerja
Daur ulang dapat menciptakan lapangan kerja di sektor pengumpulan, pengolahan, dan pembuatan produk daur ulang.
Dengan mendorong upaya daur ulang, kita dapat mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, menghemat sumber daya, menghemat biaya, dan menciptakan lapangan kerja. Daur ulang merupakan komponen penting dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Pembuangan
Pembuangan merupakan salah satu aspek penting dalam pengertian sampah menurut WHO. Pembuangan mengacu pada proses akhir pengelolaan sampah, yaitu menempatkan sampah pada tempat yang telah ditentukan agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Pembuangan sampah yang tidak tepat dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, penyebaran penyakit, dan gangguan estetika. Sebaliknya, pembuangan sampah yang tepat dapat meminimalkan dampak negatif sampah dan melindungi kesehatan masyarakat serta lingkungan.
Contoh pembuangan sampah yang tepat adalah pembuangan di tempat pembuangan akhir (TPA) yang memenuhi standar lingkungan. TPA yang baik dilengkapi dengan sistem pengelolaan lindi dan gas metan untuk mencegah pencemaran lingkungan. Selain itu, sampah juga dapat dibuang melalui insinerator, yang mengubah sampah menjadi abu dan energi.
Memahami pembuangan sampah menurut WHO sangat penting untuk mengembangkan strategi pengelolaan sampah yang komprehensif dan berkelanjutan. Dengan mengelola sampah secara tepat, kita dapat mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Edukasi
Edukasi memegang peranan penting dalam pengertian sampah menurut WHO. Edukasi meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah sampah, dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan, serta praktik pengelolaan sampah yang tepat. Melalui edukasi, masyarakat dapat memahami pentingnya mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah, serta membuang sampah pada tempatnya.
Edukasi juga merupakan komponen penting dalam implementasi pengertian sampah menurut WHO. Program edukasi dapat menargetkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk anak-anak, orang dewasa, dan komunitas. Program-program ini dapat mencakup kampanye media, pelatihan, dan kegiatan partisipatif yang mempromosikan perilaku pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
Sebagai contoh, program edukasi di sekolah dapat mengajarkan siswa tentang jenis sampah, dampaknya terhadap lingkungan, dan cara mengelolanya dengan benar. Program edukasi di komunitas dapat mendorong masyarakat untuk memilah sampah, menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa digunakan, dan mendaur ulang sampah yang dapat didaur ulang. Dengan demikian, edukasi memberdayakan masyarakat untuk mengambil tindakan positif dalam mengurangi dan mengelola sampah.
Tanya Jawab Mengenai Pengertian Sampah Menurut WHO
Bagian ini berisi daftar pertanyaan umum dan jawabannya untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang pengertian sampah menurut WHO.
Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan sampah menurut WHO?
Jawaban: Sampah adalah bahan buangan yang tidak diinginkan dan tidak memiliki nilai ekonomi.
Pertanyaan 2: Apa saja jenis-jenis sampah?
Jawaban: Jenis sampah antara lain sampah organik, anorganik, B3, dan elektronik.
Pertanyaan 3: Mengapa sampah menjadi masalah?
Jawaban: Sampah dapat mencemari lingkungan, menyebabkan masalah kesehatan, dan mengganggu estetika.
Pertanyaan 4: Bagaimana cara mengurangi sampah?
Jawaban: Cara mengurangi sampah antara lain dengan membatasi penggunaan bahan, menggunakan kembali barang, mendaur ulang, dan mengompos sampah organik.
Pertanyaan 5: Bagaimana cara mengelola sampah dengan baik?
Jawaban: Pengelolaan sampah yang baik meliputi pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan sampah yang tepat.
Pertanyaan 6: Apa peran edukasi dalam pengelolaan sampah?
Jawaban: Edukasi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah sampah dan praktik pengelolaan sampah yang baik.
Dengan memahami berbagai aspek pengertian sampah menurut WHO, kita dapat berkontribusi pada pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan. Pengelolaan sampah yang baik tidak hanya melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial.
Baca lebih lanjut tentang dampak sampah terhadap lingkungan dan kesehatan
Tips Mengelola Sampah Menurut WHO
Memahami pengertian sampah menurut WHO sangat penting untuk mengelola sampah secara efektif. Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:
Tip 1: Kurangi Sampah
Batasi penggunaan bahan yang dapat menjadi sampah, misalnya kemasan dan produk sekali pakai.
Tip 2: Gunakan Kembali
Gunakan kembali barang-barang yang masih dapat digunakan, seperti wadah dan tas belanja.
Tip 3: Daur Ulang
Olah sampah menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali, misalnya kertas, plastik, dan logam.
Tip 4: Kompos
Ubah sampah organik, seperti sisa makanan dan daun, menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk.
Tip 5: Buang Sampah pada Tempatnya
Buang sampah pada tempat sampah atau TPA yang telah ditentukan untuk mencegah pencemaran lingkungan.
Dengan menerapkan tips ini, kita dapat mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan kesehatan. Pengelolaan sampah yang baik merupakan tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Selanjutnya, kita akan membahas peraturan dan kebijakan terkait pengelolaan sampah yang efektif.
Kesimpulan
Pengertian sampah menurut WHO memberikan landasan penting dalam pengelolaan sampah yang efektif. Artikel ini telah mengeksplorasi aspek-aspek penting meliputi sumber, jenis, karakteristik, dampak, dan pengelolaan sampah.
Beberapa poin utama yang saling berkaitan meliputi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan kesehatan, pentingnya pengurangan dan daur ulang, serta peran edukasi dalam mempromosikan praktik pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Memahami pengertian sampah menurut WHO memberdayakan kita untuk mengambil tindakan positif dalam mengurangi, mengelola, dan membuang sampah dengan benar.
